Thursday, September 6, 2012

Tantangan Ketua KS BMT At Taqwa Mu­hammadiyah Sumbar: Omzet BMT Ditarget Rp15 M

Harian Pagi Padang Ekspres memberitakan bahwa Ketua Kope­rasi Syariah Baitul Maal wa Tam­wil (KS BMT) At Taqwa Mu­hammadiyah Sumbar, Mir­wan Pulungan memberi tantangan kepada para peja­bat senior manager, manager dan kepala cabang di lingkungan KS BMT untuk terus mengem­bangkan unit usaha lain. Inovasi ini untuk meningkatkan omzet BMT yang ditarget Rp15 miliar pada akhir tahun ini. Di samping itu, pengembangan unit usaha lain akan meningkatkan kese­jahteraan pengurus dan ke­maslahatan umat.

“Saat ini, KS BMT baru me­mi­liki dua unit usaha. Yakni Usaha Jasa Keuangan Syariah (UJKS) dan swalayan Mentari. Khusus swalayan, kita berharap bisa menyerap tenaga kerja dan meningkatkan perekonomian warga Kota Padang. Dari majelis dan pengurus sendiri nantinya juga akan membantu perkem­bangan usaha ini. Bisa dengan bantuan modal atau pelatihan dan pendidikan soal wirausaha. Kita juga berharap, berdirinya swalayan ini dapat memacu unit usaha lain sehingga bisa menjadi centre of business,” kata Ketua KS BMT At Taqwa Muham­ma­diyah Sumbar, Mirwan Pulung­an usai melantik pejabat di lingkungan KS BMT At Taqwa Muhammadiyah Sumbar, ke­ma­rin (3/9) di Gedung Dakwah Muhammadiyah Padang.

Dalam menggerakkan Mu­ham­madiyah sebagai organisasi dakwah, perlu dukungan eko­nomi yang kuat, karena sangat mustahil organisasi yang besar tanpa ekonomi yang kuat juga. “Muhammadiyah sudah lebih dari 1 abad, sudah seharusnya membangun kemandirian eko­nomi umat. Salah satunya mela­lui pendirian swalayan, dimana tiga persen dari omset swalayan ini dipergunakan untuk kepen­tingan dakwah. Ketika bencana terjadi Muhammadiyah bisa bergerak langsung tanpa perlu donasi dari luar, dan jika keada­an normal bisa digunakan untuk kesejahteraan para mubaligh,” katanya.
Mirwan menambahkan, de­ngan berkembangnya unit usaha lain dapat membentuk amal usaha yang membantu pelaksa­naan dakwah. “Pendek kata, Muhammadiyah peduli terha­dap peningkatan pereko­no­mian,” ucapnya.

Seperti diketahui, swalayan Mentari berdiri di atas lahan 300 meter persegi. Dana awal pengadaan produk swalayan ini senilai Rp1 miliar, yang diambil dari aset BMT. Swalayan ini men­jual 7.000 item dengan har­ga bervariasi mulai Rp500 hing­ga Rp50 ribu. Swalayan ini juga me­layani jasa antar jemput de­ngan mobil operasional swala­yan.

“Ke depan, kita terus me­ngem­bangkan swalayan ini, de­ngan melakukan negosiasi de­ngan pengurus wilayah Sumbar soal penggunaan lantai II Ge­dung Dakwah Muham­madiyah yang dimanfaatkan untuk pen­jualan produk kon­ven­sional seperti busana mus­lim, dan baju sekolah khusus untuk warga Muhammadiyah. Swalayan ini nantinya juga akan dikem­bang­kan di Bukittinggi. Kita juga akan melatih ekonomi syariah kewirausahaan bagi pemuda Mu­hammadiyah, se­hing­ga war­ga Muhammadiyah tidak perlu lagi berharap jadi PNS,” pung­kasnya.

Lantas mampukah para peja­bat senior manager, manager dan kepala cabang di lingkungan KS BMT tersebut merealisasikan tantangannya? Kita tunggu hasilnya dalam laporn akhir tahunan nanti.

No comments:

Post a Comment