Berita dari Tribunnews.com - Bank BTPN Syariah yang
berkantor di Perumahan Sumbertaman Indah, Blok Taman Melati 3, nomor 9,
Probolinggo, Jawa Timur telah disatranoni Perampok.
Berdasarkan
informasi di lapangan, kejadian perampokan tersebut berlangsung pukul
10.00 WIB, Selasa (18/9/2012). Pelaku yang diperkirakan berjumlah tiga
orang tersebut berhasil menggasak Rp 68 juta milik BTPN tersebut yang
ada di dalam brangkas.
Pelaku dikabarkan berjenis kelamin
perempuan berjumlah dua orang, juga membuat Fifi Fadilla, (22) manager
BTPN tersebut dibuat tak berdaya. Dua tangan dan kakinya serta seluruh
tubuh korban dirantai.
Tidak hanya itu, Fifi yang siang itu
sendirian di kantor yang berada di RT 4 RW 7, Kelurahan Sumbertaman,
Kecamatan Wonoasih, Kota setempat, juga ditelanjangi.
Sebelum
membawa kabur barang curiannya, pelaku sempat membakar kantor yang
berada di lingkungan padat penduduk tersebut. Warga yang mengetahui
rumah milik Sri Purnawati (Bu Iwan) yang dikontrak BTPN itu terbakar,
tanpa dikomando warga berusaha memadamkan dengan alat seadanya.
Kendati demikian, api sempat membakar sebagian sebuah kursi dan meja
kerja, jaket hitam, sebuah brangkas dan sejumlah kertas. Tidak ada yang
tahu pasti kejadian perampokan di siang bolong tersebut. Begitu juga
dengan Sri Purnawati, yang rumahnya bersebelahan dengan kantor BTPN.
Sri Purnawati mengetahui kalau rumah miliknya yang dikontrak BTPN
dimasuki perampok, setelah Fifi menjerit minta tolong. Tanpa ada yang
memerintah, Sri langsung keluar mendatangi asal suara. Melihat korban
setengah telanjang, dan tubuhnya dililit rantai, ia bersama warga yang
lain, menolong korban.
Dari pengakuan korban ke Sri, palaku berjumlah tiga orang. Dua pelakunya perempuan dan seorang lagi, laki-laki.
“Fifi langsung kami amankan ke rumah saya. Selanjutnya dibawa ke RSUD
dr Muhammad Saleh. Informasi yang lain saya tidak tahu,” ucap Sri
Purnawati, usai kejadian di rumahnya.
Tidak hanya Sri yang
mengeku tidak tahu kronologi kejadiannya, warga yang lain juga
mengatakan hal yang sama saat diwawancarai. Begitu juga dengan Parabowo
(53) warga setempat. Pria paruh baya yang saat kejadian sedang mengecat
pagar depan rumahnya ini, tahu ada kejadian perampokan setelah Fifi
keluar rumah.
Prabowo yang mengaku ijin tidak masuk kerja di
Pemkab Probolinggo, melihat korban hanya mengenakan celana dalam
berwarna merah dan memakai bra (BH).
Ia juga menjelaskan
sebelum Fifi berteriak minta tolong, ia tidak mendengar ada suara motor.
Bahkan ia juga tidak melihat orang yang berjalan kaki memasuki kantor
di depan rumahnya itu.
“Kalau ada tamu keluar masuk, pasti saya tahu. Saya kan di luar rumah,” jelas Prabowo.
Ia juga menggelengkan kepala saat ditanya, yang membakar rumah. Prabowo
hanya berusaha memadamkan api bersama warga yang lain ketika dari luar
melihat api.
Ditambahkan sebelum pukul 9.00 WIB enam
karyawannya terlihat sedang dibreefing oleh Fifi di dalam kantor. Usai
rapat, enam karyawanya keluar berboncengan tiga motor.
Di
dalam kantor itu menurut Prabowo, tinggal Fifi sendirian. Sedang enam
karyawannya dinas di luar. Tak lama setelah enam karyawannya keluar,
korban berteriak histeris minta tolong.
“Katanya sih, korban telah dirampok,” pungkas Prabowo.
Kapolsekta Wonoasih Polres Probolinggo Kota, Kompol Poerwoto, mengatakan masih mendalami aksi perampokan tersebut.
Semoga cepat terungkap kebenarannya pak Polisi.
Friday, September 28, 2012
Thursday, September 6, 2012
Tantangan Ketua KS BMT At Taqwa Muhammadiyah Sumbar: Omzet BMT Ditarget Rp15 M
Harian Pagi Padang Ekspres memberitakan bahwa Ketua Koperasi Syariah
Baitul Maal wa Tamwil (KS BMT) At Taqwa Muhammadiyah Sumbar, Mirwan
Pulungan memberi tantangan kepada para pejabat senior manager, manager dan kepala cabang di
lingkungan KS BMT untuk terus mengembangkan unit usaha lain. Inovasi
ini untuk meningkatkan omzet BMT yang ditarget Rp15 miliar pada akhir
tahun ini. Di samping itu, pengembangan unit usaha lain akan
meningkatkan kesejahteraan pengurus dan kemaslahatan umat.
“Saat ini, KS BMT baru
memiliki dua unit usaha. Yakni Usaha Jasa Keuangan Syariah (UJKS) dan
swalayan Mentari. Khusus swalayan, kita berharap bisa menyerap tenaga
kerja dan meningkatkan perekonomian warga Kota Padang. Dari majelis dan
pengurus sendiri nantinya juga akan membantu perkembangan usaha ini.
Bisa dengan bantuan modal atau pelatihan dan pendidikan soal wirausaha.
Kita juga berharap, berdirinya swalayan ini dapat memacu unit usaha lain
sehingga bisa menjadi centre of business,” kata Ketua KS BMT
At Taqwa Muhammadiyah Sumbar, Mirwan Pulungan usai melantik pejabat
di lingkungan KS BMT At Taqwa Muhammadiyah Sumbar, kemarin (3/9) di
Gedung Dakwah Muhammadiyah Padang.
Dalam menggerakkan Muhammadiyah
sebagai organisasi dakwah, perlu dukungan ekonomi yang kuat, karena
sangat mustahil organisasi yang besar tanpa ekonomi yang kuat juga.
“Muhammadiyah sudah lebih dari 1 abad, sudah seharusnya membangun
kemandirian ekonomi umat. Salah satunya melalui pendirian swalayan,
dimana tiga persen dari omset swalayan ini dipergunakan untuk
kepentingan dakwah. Ketika bencana terjadi Muhammadiyah bisa bergerak
langsung tanpa perlu donasi dari luar, dan jika keadaan normal bisa
digunakan untuk kesejahteraan para mubaligh,” katanya.
Mirwan menambahkan, dengan
berkembangnya unit usaha lain dapat membentuk amal usaha yang membantu
pelaksanaan dakwah. “Pendek kata, Muhammadiyah peduli terhadap
peningkatan perekonomian,” ucapnya.
Seperti diketahui, swalayan
Mentari berdiri di atas lahan 300 meter persegi. Dana awal pengadaan
produk swalayan ini senilai Rp1 miliar, yang diambil dari aset BMT.
Swalayan ini menjual 7.000 item dengan harga bervariasi mulai Rp500
hingga Rp50 ribu. Swalayan ini juga melayani jasa antar jemput dengan
mobil operasional swalayan.
“Ke depan, kita terus
mengembangkan swalayan ini, dengan melakukan negosiasi dengan
pengurus wilayah Sumbar soal penggunaan lantai II Gedung Dakwah
Muhammadiyah yang dimanfaatkan untuk penjualan produk konvensional
seperti busana muslim, dan baju sekolah khusus untuk warga
Muhammadiyah. Swalayan ini nantinya juga akan dikembangkan di
Bukittinggi. Kita juga akan melatih ekonomi syariah kewirausahaan bagi
pemuda Muhammadiyah, sehingga warga Muhammadiyah tidak perlu lagi
berharap jadi PNS,” pungkasnya.
Lantas mampukah para pejabat senior manager, manager dan kepala cabang di lingkungan KS BMT tersebut merealisasikan tantangannya? Kita tunggu hasilnya dalam laporn akhir tahunan nanti.
Lantas mampukah para pejabat senior manager, manager dan kepala cabang di lingkungan KS BMT tersebut merealisasikan tantangannya? Kita tunggu hasilnya dalam laporn akhir tahunan nanti.
Subscribe to:
Posts (Atom)