Saturday, February 15, 2014

Koperasi Bangkrut, 90% Karena Faktor Internal

Pelatihan motivasi Koperasi Serba Usaha (KSU) Artha Bumi Rahayu diadakan di Hotel Puri Asri, Taman Kyai Langgeng Magelang. Pelatihan berlangsung aktraktif dan komunikatif dengan pendekatan edutaiment sehingga peserta mampu mengikuti acara dari awal sampai akhir dengan tetap semangat dan antusias.


Direktur Amalia Consulting, Suharno, menyatakan bahwa maju mundurnya lembaga keuangan termasuk koperasi, bukan bergantung pada permodalan tetapi pada faktor internal yaitu faktor sumber daya manusia (SDM).

Beliau mengungkapkan bahwa data menunjukkan kebangkrutan lembaga keuangan 90 persen karena faktor internal, bukan faktor eksternal. Karena itu SDM dituntut untuk kompeten, professional dan kreatif, serta memiliki integritas moralitas yang tinggi.

Sudalno, selaku ketua KSU Artha Bumi Rahayu, memberikan pesan, dalam menghadapi persaingan usaha yang semakin kompetitif, para pengurus dan karyawan selalu meningkatkan kinerja dan produktivitas seoptimal mungkin.

KSU Artha Bumi Rahayu berharap bahwa pada tahun 2014 kinerja dan produktifitas SDM di lembaga keuangan yang dipimpinnya mampu mendongkrak pertumbuhan asset dan sisa hasil usaha (SHU) secara signifikan. Sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan para anggota.

Friday, February 14, 2014

1.000 Koperasi Syariah di Kabupaten Karanganyar Tidak Aktif

Pada acara Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Jasa Keuangan Syariah Bina Insan Mandiri (KJKS BIM) Karanganyar, yang digelar di pendopo rumah dinas bupati Karanganyar, Minggu (9/2), Bupati H Juliyatmono mengatakan "Koperasi syariah yang aktif hanya sekitar 35% saja dari sekitar 1.600 karena lainnya tidak aktif,".

Terkait hal itu, Bupati H Juliyatmono mengaku siap untuk turun tangan membuat koperasi syariah yang marketable dan mampu berkembang di masyarakat.

"Pada saat ini Pemkab Karanganyar tengah mencari cara guna mengembangkan koperasi syariah, agar lebih marketable dan dipercaya masyarakat. Salah satu cara yang bakal ditempuh adalah mencari dana hibah ke pemerintah provinsi dan pemerintah pusat, untuk mengembangkan koperasi syariah di Bumi Intanpari." kata bupati H Juliyatmono.

Langkah ini sejalan dengan visi dirinya, yakni bersama memajukan Karanganyar, dan koperasi syariah diyakini bisa menjadi salah satu langkah memajukan Karanganyar. "Saya yakin, kalau semua rumah layak, warga sehat dan arus ekonomi lancar, otomatis Karanganyar akan menjadi sejahtera," tandasnya.

Menurut Yuli, KJKS BI adalah salah satu koperasi syariah yang paling sehat di Karanganyar, sehingga bisa dijadikan contoh yang lain. KJKS BIM ini perkembangan pengelolaan keuangan dinilai spektakuler. Salah satu indikatornya adalah makin bertambahnya jumlah simpanan dari tahun ke tahun. Aset KJKS BIM yang berdiri tahun 2006, saat ini telah mencapai Rp35 miliar. Sistem pengelolan keuangan di BIM didasarkan pada  kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan, disiplin tinggi dan tingkat kejujuran yang tak perlu diragukan lagi.

Manajer Umum BIM, Mulyoto mengatakan bahwa saat ini pihaknya terus melebarkan sayap ke berbagai daerah. Mulai dari wlayah Karesidenan Surakarta hingga ke Jakarta. Hal itu bertujuan untuk menyerap modal dari kota ke desa. "Sekarang ini kami harus bersaing dengan bank-bank konvensional. Tapi, kami optimistis bisa bersaing sebab memiliki pangsa pasar sendiri," terangnya.

Pangsa pasar koperasi syariah yang salah satu kantornya berada di Desa Wonorejo, Kecamatan Gondangrejo itu, adalah orang-orang desa yang sudah diketahui kondisi ekonomi di waktu sebelumnya. Proses peminjaman di KJKS BIM juga lebih mudah dibandingkan dengan bank konvensional.