Friday, January 14, 2011

TEKNIK PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN JUAL BELI BMT SYARIAH II

Kita lanjutkan pembahasan tentang tehnik perhitungan dan bagi hasil di BMT Syariah. Artikel pertama bisa anda baca di TEKNIK PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN JUAL BELI BMT SYARIAH.

Secara umum rumus untuk menghitung harga jual ke anggota adalah:

HARGA JUAL = HARGA POKOK + KEUNTUNGAN YG DIHARAPKAN ( KYD )

Harga pokok dihitung dengan menghitung rasio CoM seperti dipaparkan di bawah:
Biaya rutin harus diketahui untuk mengukur apakah harga jual BMT kepada anggota bisa menutupi biaya rutin tersebut dan ada selisih lebihnya ataukah tidak.

Untuk mengetahui harga jual pesaing tidak sulit, karena sering dipublikasikan di media-media. Namun untuk menentukan Cost of Money (Com) kita perlu beberapa langkah:

a. Hitung berapa rata-rata biaya yang harus dikeluarkan setiap bulannya?
b. Hitung atau lihat berapa total asset pada bulan bersangkutan.
c. Hitung prosentasenya dengan rumus:

BIAYA OPERASIONAL x 100% = ASSET

Maka, nilai hasil perhitungan tersebut menunjukkan nilai impas (plus-plos), suatu kondisi tidak untung dan tidak rugi, dan dari nilai itulah harga jual BMT berangkat dengan melihat harga jual pesaing dan berapa laba yang diinginkan.

Apabila Cost of Money melebihi harga jual pesaing, sulit bagi BMT untuk bisa bersaing. Maka BMT harus melakukan efisiensi biaya. Kalau sulit melakukan efisiensi biaya, maka manajemen BMT perlu kreativitas yang serba super agar biar mahal bisa dibeli orang.

Contoh kasus:

BMT ALIM RUGI pada Agustus 2004 datanya menunjukkan untuk total biaya yang telah dikeluarkan sebesar Rp 20 juta, dan assetnya saat itu adalah Rp 1, 5 milyar, maka rasio Com-nya adalah : Rp 20 juta/Rp 1,5M X 100% = 1,33%. Berarti harga pokoknya adalah 1,33%.

Bila harga jual pesaing adalah 2%/bulan, maka agar bisa bersaing dengan pesaing namun masih memiliki untung, maka harga jual BMT:

Harga Jual = 1,33% + KYD

Nilai KYD bisa berapa saja tergantung Harga Jual Pesaing, sehingga jumlah total tidak melebihi pesaing agar memiliki nilai keunggulan.

Artikel berikutnya kita akan membahas Bagaimana menkonversikannya kepada nilai nisbah.



Artikel 1 : TEKNIK PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN JUAL BELI BMT SYARIAH
Artikel 2 : TEKNIK PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN JUAL BELI BMT SYARIAH II
Artikel 3 : CONTOH KASUS TEKNIK PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN JUAL BELI BMT SYARIAH